Kelemahan Produksi UMKM Adalah Keterbatasan Teknologi dan Skill SDM Masalah Teknologi dan SDM Hambat Produksi Pelaku UKM Salah satu masalah yang kerap dialami Usaha Kecil dan Menengah UKM adalah produksi. Sejumlah faktor eksternal biasanya menyebabkan proses produksi memakan waktu yang lama, sehingga time delivery menjadi molor. Padahal permintaan terus datang. Akibatnya, mereka pun berisiko kehilangan konsumen atau pelanggan. Dalam survei UKM yang dilakukan MarkPlus Insight., disebutkan bahwa keterbatasan teknologi dan SDM terampil menjadi problem utama yang dihadapi UKM ketika menyangkut proses produksi. Berdasarkan laporan tersebut, 53,6% responden menyatakan teknologi menjadi kendala. Sedangkan 49,4% responden menyatakan SDM. Sisanya, masalah utama dalam proses produksi menyangkut sistem pembelian bahan baku secara tunai 31,4%, keterbatasan informasi perkembangan teknologi produksi terbaru 23,1%, kesulitan dalam kontinuitas suplai bahan baku 22,4%, serta kenaikan harga bahan baku impor 16%. Dini Aryani Criddle, pemilik kedai Tanamera Coffee mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar perusahaannya saat ini adalah mengelola SDM. Mulai dari level petani sebagai mitranya memanen biji kopi terbaik, hingga level barista. Di level petani, Tanamera memiliki tantangan dalam memperoleh biji kopi green bean berkualitas grade A sesuai ketentuan The Specialty Coffee Association of America SCAA. Adapun syarat kopi mendapatkan predikat specialty harus memiliki skor minimum 80. “Kami tengah berusaha dengan petani lokal menciptakan biji kopi spesial dengan skor di atas 90. Kalau itu terjadi, kami menjadi pihak pertama yang memiliki biji kopi di atas standar rata-rata kopi spesial di Indonesia,” tutur Dini. Dini bilang, karena perusahaannya menjual dan mendistribusikan kopi spesial, perkebunan yang dimiliki mitra petani harus dikelola secara spesial pula. Pihaknya selalu mengirimkan orang lapangan untuk datang mengontrol ladang pada sebelum, sesaat, dan setelah panen. Selain itu, keberadaan barista pun dinilai sangat vital bagi sebuah kedai kopi. Karena pada akhirnya, setiap rentetan produksi kopi yang terjadi, berujung pada tangan barista yang menyajikan hidangan kopi tersebut ke meja konsumen. “Di level barista, masalahnya lebih kepada mentalitas. Banyak dari mereka yang tidak peduli, defensif, dan bahkan ada yang mencuri,” terangnya. Hal yang sama juga diamini oleh Michael Nugroho, President Smith Men Supply, merek yang memproduksi pomade atau minyak rambut. Perusahaan yang dirintis dari tugas kuliah ini masih kesulitan dalam mencari tenaga kerja ahli berpengalaman, khususnya di bidang farmasi kosmetika. “Padahal, para farmasian itu bertugas untuk membuat formula produk baru dan merevisi produk lama. Kalaupun ada, mereka hanya ingin dibayar mahal,” kata Michael. Alhasil, Smith masih menggunakan jasa tenaga farmasi yang bekerja di pabrik maklon tempatnya memesan produk. “Kita tidak bisa terlalu banyak mengharapkan bantuan mereka untuk menyusun produk baru. Karena mereka bekerja bukan untuk kita,” ceritanya. Masalah lainnya, sambung Michael, adalah modal. Keterbatasan modal membuat volume produksi tak bisa banyak. Hal ini juga disampaikan oleh 34,9% responden survei MarkPlus Insight. Apalagi, pabrik maklon mewajibkan minimum pemesanan sebanyak ribuan unit. “Sehingga, kalau ada produk baru yang diluncurkan, kami pastikan produk tersebut harus terserap pasar dengan baik. Harus laku. Sebab, kami tak bisa pesan ratusan piece,” seloroh pria yang kini masih duduk di semester akhir Fakultas Bisnis Universitas Prasetiya Mulya. Namun, bagi Tanamera, produksi bukan menjadi soal utama. Dengan memiliki delapan mitra petani di berbagai daerah nusantara, ditambah dengan ladang kopi di Flores yang bakal dimilikinya, Tanamera pada dasarnya mampu memenuhi permintaan pasar saat ini. Hanya saja, ia tak mau secara ekspansif membuka banyak gerai di mana-mana. “Alasannya, pertama, kami memilih mitra bisnis yang ingin memajukan bisnis bersama-sama. Bukan sekadar ingin punya kedai kopi untuk meng-cover acara arisan-arisan mereka,” tegas Dini. Kedua, lanjut Dini, pihaknya juga tak ingin menjadi mainstream, yang buka di banyak tempat. “Kami ingin stay sebagai butik biar dikangenin.” Dalam sebulan, Tanamera membutuhkan sekitar 3,5 ton untuk kelima gerainya saat ini. Mesin penggiling kopi coffee roaster pun dipilih yang terbaik, yaitu Giessen dari Belanda, yang mana untuk kapasitas 60 kilogram, harganya mencapai Rp 2 miliar. “Kami pun menjadi distributor resmi dari Gieseen untuk Indonesia, Singapura, dan Singapura. Memang alat ini mahal. Tapi, kami tak ingin investasi setengah-setengah,” ucap Dini. Inovasi dalam produksi juga tak luput dari perhatian para UKM. Berdasarkan riset MarkPlus, 81,6% responden mengaku sudah melakukan inovasi dalam produksi. Jika ditelaah lebih dalam, inovasi produk yang paling banyak dilakukan oleh UKM Indonesia, disusul inovasi layanan dan inovasi bahan baku. “Sejujurnya, kami sulit untuk melakukan inovasi bahan baku. Sebab, hampir semua bahan baku pomade itu diimpor dari Eropa dan India. Padahal, Indonesia punya bahan baku tersebut,” terang Michael. Sedangkan bagi Tanamera yang bakal memiliki empat gerai hingga akhir tahun, inovasi produk non-kopi malah tengah digodok. Di gerai Tanamera Ahmad Dahlan Jakarta, misalnya, pihaknya bakal menyajikan restoran Tanamera Cuisine. Restoran ini menggandeng Chef Mandif, pemilik Teatro Gastroteque di Bali. Menu-menu makan siang dan makan malam kini juga tersedia di setiap gerai Tanamera Coffee. Dini menampik bahwa idenya tersebut dinilai membuat bisnisnya tidak fokus. “Semasih ada tempat dan mampu, mengapa tidak? Saya melihat good coffee harus ditemani oleh good food. Dan itu yang kami tawarkan,” terangnya. Faktor eksternal memang kerap menjadi penghalang bagi UKM untuk tumbuh. Dan, tidak jarang, faktor eksternal itu tidak bisa kita atasi dengan mudah. Karenanya, mental entrepreneurship, tahan banting dan kreativitas mutlak dimiliki oleh pemain UKM agar bisa bertahan di berbagai situasi. Penulis Saviq Bachdar, Publisher Upaya Kadin Jawa Tengah dalam Menyikapi Masalah Keterbatasan Teknologi dan SDM Menyikapi hal tersebut di atas, Kadin Jawa Tengah melalui unit TTIC mencoba menjajagi kerjasama dengan UPP IPTEKIN Bappeda Propinsi Jawa Tengah yang dulu dikenal sebagai Balitbang Badan Penelitian dan Pengembangan Propinis Jawa Tengah dalam mengembangkan UMKM yang bergerak di bidang produksi mesin-mesin tepat guna yang ada di Jawa Tengah. Sebenarnya upaya ini sudah dilakukan oleh UPP IPTEKIN dengan menggelar event KRENOVA setiap tahunnya, hanya saja selama ini kegiatan pasca event yang berupa pengembangan dan komersialisasi temuan yang belum berjalan dengan baik. Tetapi fasilitasi berupa pengurusan HKI dan patent telah dilakukan oleh UPP IPTEKIN kepada para pemenang KRENOVA. Dalam kesempatan bertemu dengan Kepala BAPPEDA Propinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, beliau mengingatkan adanya kegiatan lanjutan setelah pengumuman pemenang Krenova 2017, yaitu komersialisasi produk pemenang Krenova. Dengan adanya kegiatan komersialisasi produk pemenang Krenova diharapkan para pemenang bisa memulai kegiatan usaha sebagai pelaku StartUp. Kadin Jawa Tengah dipandang sebagai mitra kerja yang tepat bagi UPP IPTEKIN dalam dalam menjamin kelalngsungan kegiatan pasca Krenova. Sementara ini Kadin Jawa Tengah sendiri pun melalui program-program pembinaan UMKM-nya sudah memiliki program yang bisa dimanfaatkan untuk menjamin tindak lanjut kegiatan Krenova melalui program Rumah UMKM yang digawangi oleh Unit TTIC. Baca juga
Bollywoodtelah menjadi salah satu ikon dari India. Keberadaannya yang telah mendunia, membantu India mengenalkan jati dirinya melalui visualisasi film atau drama bollywood. Asal mula istilah Bollywood ialah sebagai gambaran dari "the India's Hollywood". Huruf B dalam Bollywood merupakan representasi dari kota
7 Tantangan Industri Manufaktur & Cara Mengatasinya Secara umum, dapat dikatakan bahwa manufaktur merupakan kegiatan memproses suatu atau beberapa bahan baku menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih besar. Kegiatan manufaktur dapat dilakukan oleh perorangan atau manufacturer maupun oleh perusahaan atau manufacturing company. Sedangkan industri manufaktur merupakan kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar. Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Tantangan Kerap Dihadapi oleh Industri Manufaktur Ketahui lebih banyak tentang perkembangan industri manufaktur di Indonesia, apa saja tantangan industri manufaktur, dan bagaimana cara menghadapinya. Selain kondisi perekonomian nasional dan internasional yang tidak stabil, ada berbagai tantangan industri manufaktur yang harus dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama dalam industri manufaktur 1. Kesulitan dalam memprediksi permintaan produk Yang menjadi masalah utamanya adalah para produsen tidak memiliki alat pelaporan canggih yang memungkinkan mereka untuk memperkirakan berapa banyak yang harus mereka jual di beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. Akibatnya, barang yang diproduksi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggan. Agar dapat mengetahui berapa banyak permintaan pelanggan untuk setiap produk, maka setiap produsen sebaiknya memiliki perangkat lunak dengan fitur pelaporan yang akurat. Sebagai contoh adalah laporan akuntansi atau keuangan yang bisa memperlihatkan perkembangan bisnis, atau jenis laporan yang lain. Sehingga dapat memudahkan mereka dalam menargetkan penjualan serta memperkirakan berapa banyak produk yang sebaiknya mereka jual di masa depan. Selain memanfaatkan perangkat lunak untuk membuat prakiraan yang akurat, setiap produsen juga perlu melakukan pertimbangan berdasarkan kejadian-kejadian eksternal seperti pergerakan kurs mata uang, kenaikan harga bahan bakar minyak, tren pasar saat ini, dan lain sebagainya. Baca juga Perusahaan Manufaktur? Pastikan Software Keuangan Punya Fitur Ini! 2. Kesulitan dalam mengontrol persediaan Pengelolaan persediaan inventory control memang masih menjadi salah satu tantangan industri manufaktur. Tetapi berkat bantuan teknologi yang memberikan solusi otomatis seperti menggunakan aplikasi untuk monitor stok gudang, maka prosesnya akan menjadi lebih sederhana. Dengan aplikasi gudang pencatatan Anda akan terhindar dari human error dan akan menjadi lebih terorganisir. Namun sayangnya, saat ini masih banyak produsen yang bisnisnya berskala kecil, masih mengelola persediaan material mereka secara manual. Melakukan pengecekan stok gudang secara manual sangat tidak efisien dan rawan kesalahan yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan dalam penghitungan. Untuk menghindari pembelian bahan baku dan peralatan yang tidak perlu atau untuk menghindari terjadinya kekurangan persediaan yang berujung pada ketidakpuasan pelanggan, strategi manajemen persediaan yang baik sangat diperlukan. Audit dan pemeriksaan inventaris secara rutin penting untuk dilakukan sebagai proses identifikasi terhadap ketidaksesuaian pada data dan jumlah barang yang sebenarnya. Barcode scanner juga dapat digunakan untuk mempercepat proses pengecekan. Baca juga Kenali Apa Itu Inventory Management System dan Metode Penggunaan 3. Kesulitan dalam meningkatkan efisiensi di pabrik, tantangan bisnis manufaktur Hingga saat ini produsen masih mencari cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi di pabrik manufaktur mereka. Banyak produsen yang memilih untuk mengorbankan kualitas produk demi mengurangi biaya produksi. Tetapi cara ini justru akan menurunkan profitabilitas, sebab pelanggan yang tidak puas akan berhenti melakukan pembelian. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengoptimalkan efisiensi di pabrik manufaktur adalah dengan modernisasi proses dan sistemasi alur kerja. Produsen perlu mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang membuang banyak waktu dan tenaga. Selain itu, produsen juga perlu mengurangi pembuangan material, mengoptimalkan penggunaan peralatan produksi dengan meminimalkan kerusakan, dan menyederhanakan rantai pasokan. Sistem Enterprise Resource Planning ERP dapat memfasilitasi semua hal tersebut sehingga dapat membantu produsen mencapai efisiensi yang optimal. Baca juga Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Jenis dan Contoh 4. Kesulitan dalam meningkatkan ROI Setiap produsen pasti ingin meningkatkan ROI dengan mudah. Pada umumnya, mereka memilih untuk memperbanyak produksi atau meningkatkan harga produk. Tetapi, hal ini bukanlah cara yang efektif terutama ketika kondisi ekonomi sedang tidak menentu sehingga dapat menurunkan daya beli konsumen. Peningkatan ROI dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang pertama adalah meningkatkan penjualan dengan strategi yang benar. Produsen perlu mendefinisikan return, sebab ROI dapat mencakup penjualan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan, laba yang lebih besar, pengurangan biaya overhead atau sama dengan biaya produksi, retensi karyawan yang lebih tinggi, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Kemudian, produsen perlu membuat tolak ukur untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal. Yang kedua adalah memperbarui strategi pemasaran dengan memanfaatkan digital marketing, karena biayanya lebih murah daripada cara konvensional. Yang ketiga adalah mengurangi biaya produksi dengan mengubah desain atau material kemasan tanpa harus mengorbankan kualitas produk dan bernegosiasi dengan pemasok untuk memberikan harga diskon. Baca juga 5 Fungsi Aplikasi Inventory Barang bagi Bisnis e-Commerce 5. Kekurangan tenaga kerja yang berkualitas Hal tersebut dikarenakan saat ini pekerja manufaktur yang berkualitas dari generasi baby boomers sudah mulai meninggalkan pekerjaan mereka. Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang berkualitas, produsen harus kreatif dalam melakukan perekrutan karyawan. Yaitu dengan mengandalkan berbagai online platform untuk mem-posting lowongan pekerjaan. Produsen harus benar-benar selektif saat memilih calon karyawan dan memastikan bahwa mereka mampu bekerja dengan cepat, sesuai dengan target, di bawah tekanan, dan tidak keberatan dengan jadwal kerja yang berubah. Selain itu, produsen juga harus dapat memfasilitasi karyawan baru dan karyawan lama dengan pelatihan secara berkala untuk membantu meningkatkan potensi karyawan tersebut. 6. Kesulitan dalam mengelola prospek penjualan Tantangan lain yang sering dihadapi oleh produsen adalah dalam hal mengelola dan memprioritaskan prospek penjualan. Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh produsen adalah memperlakukan prospek dengan cara yang sama. Padahal setiap prospek harus diperlakukan secara khusus, karena masing-masing memiliki karakter, preferensi, dan kebutuhan yang berbeda. Produsen juga sering kesulitan untuk mengidentifikasi prospek yang berpotensi sehingga mereka sering berfokus pada peluang-peluang yang tidak menjanjikan dan lupa melakukan follow up dengan prospek yang memiliki potensi tinggi menjadi pelanggan baru. Produsen harus benar-benar paham terhadap prospek mereka. Hal ini dapat dilakukan ketika tim penjualan menghubungi atau menemui prospek secara langsung, dan bisa juga dengan melihat informasi prospek. Produsen harus memiliki satu sistem yang memudahkan mereka untuk menyimpan, mengelola, dan melacak informasi prospek secara mudah. Jangan lupa juga penggunaan teknologi aplikasi keuangan untuk mencatat penjualan yang sudah terjadi. 7. Kebingungan pada kemunculan teknologi baru Kemunculan teknologi baru memang sering terjadi setiap tahunnya. Meliputi IoT, robot, dan perangkat lunak manufaktur. Kemunculan teknologi-teknologi canggih tersebut tentu saja membuat para produsen merasa kebingungan. Menghindari teknologi tentu aja bukan merupakan pilihan yang baik. Karena setiap produsen memang harus bisa beradaptasi terhadap perubahan apapun, termasuk teknologi, untuk dapat bersaing di industri manufaktur yang kompetitif. Saat ini, sudah ada aplikasi gudang online yang memudahkan dalam manajemen pengelolaan dan perhitungan persediaan. Akan tetapi, produsen sebaiknya tidak gegabah dalam membuat keputusan untuk mengimplementasikan solusi otomatis di pabrik mereka. Cara terbaik yang dapat produsen lakukan adalah dengan berdiskusi dengan seluruh pemangku kepentingan dan melibatkan karyawan mereka untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi sehari-hari. Produsen juga perlu mempertimbangkan anggaran perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan siap untuk berinvestasi pada teknologi yang diinginkan atau tidak. Industri manufaktur di Indonesia dinilai lebih produktif dan dapat memberikan efek berantai secara luas sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku, memperbanyak tenaga kerja, menghasilkan sumber devisa terbesar, serta penyumbang pajak dan bea cukai terbesar. Kementerian Perindustrian juga telah mencatat beberapa sektor yang memiliki persentase kinerja di atas PDB secara nasional, diantaranya adalah industri logam dasar sebesar 9,94%, industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 7,53%, serta industri alat angkutan sebesar 6,33%. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis produk yang semakin meningkat, sehingga proses produksi pun akan meningkat sesuai dengan permintaan. Setelah mengetahui berbagai tantangan industri manufaktur cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut, kini para pelaku industri manufaktur akan lebih mantap dalam melangkah ke depan. Gunakan bantuan sebuah software akuntansi online yang dapat memudahkan pengelolaan laporan keuangan bisnis. Software akuntansi Jurnal hadir dilengkapi dengan berbagai fitur terbaik yang dapat digunakan secara mudah dan praktis, salah satunya ERP Indonesia. Daftar sekarang dan lihatlah bagaimana aplikasi Jurnal dapat memberikan kemudahan dan keuntungan untuk bisnis Anda. Baik, Saya Mau Coba Aplikasi Akuntansi Jurnal Sekarang!Permasalahanekonomi yang berkaitan dengan penentuan masyarakat yang akan membeli barang/jasa yang diproduksi. Maka, teknologi produksi merupakan salah satu pokok permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana cara memproduksi.Peran teknologi saat ini sudah sangat erat dengan kehidupan manusia. Hampir semua aspek dalam kehidupan manusia sudah tersentuh teknologi. Hal ini tentunya bukan hal yang tiba-tiba ya Quipperian. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah melewati perjalanan panjang sejak berabad-abad lalu dan teknologi kini menjadi simbol kemajuan. Seluruh negara di dunia berlomba-lomba memajukan teknologinya dan negara kita tercinta Indonesia tidak luput dari hal tersebut. Berbagai inovasi dilahirkan oleh anak bangsa. Tidak sedikit juga inovasi yang berhasil diciptakan tersebut membuat nama Indonesia terpandang di mata dunia, sebut saja teknologi broadband 4G LTE dan kereta rel listrik LRT. Penemuan-penemuan tersebut menjadi bukti bahwa kemajuan teknologi di Indonesia tidak tertinggal. Cukup banyak anak-anak Indonesia yang memiliki minat dan semangat dalam hal pengembangan teknologi. Sekalipun demikian, kita juga perlu lho mewaspadai atau paling tidak melakukan kontrol terhadap asupan teknologi yang diterima. Terlepas dari berbagai kemudahan yang ditawarkan, ternyata ada juga hal negatif yang mengintai dari perkembangan teknologi. So, untuk membahas hal tersebut, Quipper Blog sudah merangkum beberapa hal positif dan hal negatif dari dampak perkembangan teknologi termasuk tips agar Quipperian mampu memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Yuk, dibaca sampai habis ya! Dampak Positif Perkembangan Teknologi Bidang Pendidikan Saat ini bidang pendidikan sangat terbantu dengan kemajuan teknologi yang terjadi. Kondisi pandemi yang terjadi tidak memungkinkan terjadinya tatap muka dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Dengan kemajuan teknologi, menghadirkan solusi kelas virtual dimana guru dan siswa tetap dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Selain memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar KBM, peran teknologi juga dapat meningkatkan kemampuan belajar dimana siswa dapat memanfaatkan internet sebagai sumber informasi ter-up to date. Bidang Kesehatan Di bidang kesehatan, teknologi sangat berperan dalam dalam memperbaiki manajemen dan administrasi rumah sakit. Dengan pengembangan sistem database, petugas administrasi dapat dengan mudah dan cepat melakukan pencatatan dan pencarian catatan kesehatan pasien termasuk melakukan monitoring kapasitas fasilitas kesehatan. Kemajuan teknologi juga memungkinkan terjadinya konsultasi antara pasien dan dokter secara virtual. Bidang Ekonomi & Bisnis Bidang ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bidang yang paling terbantu dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya teknologi informasi ya. Perkembangan teknologi bukan hanya memberi kemudahan tetapi juga mengubah style bisnis yakni ke ranah online. Saat ini pasar bukan hanya berbentuk pertokoan, mal, atau pasar tradisional yang sering Quipperian jumpai, tetapi telah bertransformasi ke dalam sistem digital. Selain pasar, alat tukar pun sudah terdigitalisasi dan nilai kursnya di atas rata-rata mata uang konvensional. Bidang Transportasi Salah satu rencana pemerintah Indonesia adalah membangun sistem transportasi yang saling terintegrasi satu sama lain, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sekaligus memangkas waktu perjalanan. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut sangat sulit jika tanpa sentuhan teknologi. Lalu, hadirnya jasa transportasi online saat ini juga merupakan salah satu hasil implementasi teknologi di bidang transportasi. Bidang Sosial & Jasa Kalau di bidang sosial dan jasa sepertinya sudah cukup jelas ya, Quipperian. Hadirnya berbagai media sosial beserta keunggulan fiturnya masing-masing tidak mungkin hanya dibuat begitu saja dong? Pastinya ada latar belakang yang membuat seorang Mark Zuckerberg mendirikan Facebook dan seorang Kevin Systrom mendirikan Instagram, salah satunya adalah untuk memudahkan orang dari berbagai belahan dunia untuk saling berinteraksi. Kemudian dengan adanya interaksi antara satu dengan yang lain juga memungkinkan adanya peluang untuk saling share informasi. Dari situ juga memberikan peluang kepada para user melakukan transaksi lebih dari sekedar informasi, yakni transaksi bisnis. Bidang Keamanan Peran teknologi di bidang keamanan ada cukup banyak, misalnya mempercepat penyampaian informasi yang juga mempercepat pengambilan keputusan strategis bidang keamanan. Kemudian teknologi juga berperan dalam upaya pemutakhiran alutsista angkatan bersenjata, dan melakukan stimulasi kekuatan yang memungkinkan untuk melakukan operasi dengan tingkat keberhasilan tertinggi. Baca juga Intip Cerita Anak Muda Pendiri Startup yang Masuk Forbes 30 under 30 Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Cyber Crime Cyber crime adalah suatu bentuk kejahatan di dunia maya atau bentuk kejahatan yang menggunakan fasilitas internet. Bentuk-bentuk kejahatan yang termasuk dalam cyber crime antara lain peretasan dan spamming media sosial, pencucian uang elektronik, data diddling, penipuan, cyber bullying, cyber stalking, dan pencurian identitas. Mengingat maraknya kejadian cyber crime yang terjadi, maka penting banget buat Quipperian untuk selalu memperhatikan kerahasiaan data pribadi dan menjaga diri untuk tidak mudah melakukan kunjungan ke alamat-alamat situs yang meragukan reputasinya. Munculnya Hoax Kalau ngomongin hoax ini sebenarnya sudah aja sejak lama. Hoax adalah berita bohong yang dengan sengaja disebar luaskan untuk mengganggu ketertiban masyarakat. Nah, dengan hadirnya teknologi internet semakin memudahkan upaya penyebaran informasi bohong alias hoax tersebut, entah lewat sosial media maupun via website. Penyebaran Malware Malware adalah software yang sengaja dibuat untuk memasuki, menguasai, ataupun merusak suatu sistem dan jaringan komputer. Malware bisa menjadi pintu masuk untuk mengetahui data dan informasi pribadi seseorang dan juga melakukan penyerangan terhadap sistem komputer. Beberapa contoh malware yaitu adware, spyware, dan ransomware. Nah, setelah mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan teknologi, kira-kira Quipperian semakin bersemangat menekuni bidang teknologi atau malah jadi ragu-ragu nih? Pastinya, semakin bersemangat ya! Sebagaimana adanya dua mata pisau, begitupun dampak dari kemajuan teknologi. Untuk itu kemampuan penguasaan teknologi yang baik harus didampingi kebijaksanaan dalam mengakses teknologi. So, buat Quipperian yang masih tetap bersemangat untuk mendalami teknologi, khususnya teknologi informasi hingga level mahir, ada beberapa tips nih yang bisa kamu coba. Dibaca sampai tuntas ya! Tips Agar Mahir Menggunakan Teknologi 1. Mengikuti perkembangan teknologi terbaru Kecepatan perkembangan teknologi terkadang membuat kita bingung sendiri dengan apa sih tujuan update teknologi tersebut. Baru beberapa waktu yang lalu kita menikmati teknologi 4G dan sekarang sudah hadir lagi teknologi 5G yang mana bisa jadi sebagian besar orang belum menggunakan teknologi 4G secara maksimal. Namun, jika ingin menjadi pakar di bidang teknologi, Quipperian harus mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut, termasuk menyiapkan biaya juga untuk mencicipinya. 2. Ikut pelatihan TIK Mengikuti pelatihan bisa jadi salah satu alternatif sih untuk Quipperian meng-update informasi seputar perkembangan teknologi. Ada cukup banyak saat ini lembaga-lembaga yang menyediakan paket-paket pelatihan bidang TIK baik online maupun offline. Di antara sekian banyak paket pelatihan yang ada, pastikan Quipperian memilih sesuai tujuan dan kebutuhan ya! 3. Rajin bertanya Berada di suatu circle yang memiliki kegemaran yang sama di bidang teknologi harusnya menjadi suatu keuntungan sih. Quipperian tidak perlu malu untuk sering bertanya kepada teman atau kolega yang dianggap mampu menjawab penasaran Quipperian terhadap suatu permasalahan. Rajin bertanya bukan suatu kelemahan kok, tetapi lihat-lihat juga kondisi orang yang ditanyain, karena kalau lagi bad mood bisa jadi malah nggak digubris. 4. Mencoba langsung melalui perangkat yang tersedia Learning by doing adalah salah satu pola belajar yang sangat cocok bagi orang yang cepat bosan dan memiliki semangat belajar yang baik. Dengan mencoba langsung mengutak-atik perangkat yang tersedia akan memudahkan Quipperian dalam memahami suatu sistem. Namun, ketika melakukan hal tersebut, pastikan Quipperian juga sudah membaca-baca literatur yang sesuai dengan penggunaan perangkat yang Quipperian aplikasikan. 5. Kuliah di Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Nusa Mandiri UNM Pilihan yang paling efektif jika Quipperian benar-benar ingin serius mendalami bidang teknologi adalah lewat jalur pendidikan formal dan salah satu pilihannya Universitas Nusa Mandiri UNM. Universitas Nusa Mandiri UNM menyediakan Fakultas Teknik dan Informatika yang di dalamnya terdapat jurusan-jurusan yang keren banget, antara lain Sistem Informasi, Informatika, dan Sains Data. Baca juga Kuliah Jurusan Teknologi Bisa Jadi Technopreneur Pada prinsipnya, implementasi dan pengembangan teknologi informasi di kampus ini merupakan spirit dari seluruh proses akademik, jadi nggak heran kalau di dalam visinya sendiri tertulis “Menjadi Perguruan Tinggi yang berkualitas dan berinovasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan masyarakat berbasis teknologi informasi di tahun 2023”. Untuk mewujudkan pencapaian visi tersebut, Universitas Nusa Mandiri UNM juga terus berbenah melengkapi berbagai fasilitas pendukung dan juga meningkatkan kualitas pengajaran. Sehingga, Universitas Nusa Mandiri UNM dapat menciptakan lulusan yang andal dan benar-benar mampu berkontribusi positif di bidang teknologi informasi, ekonomi, dan bisnis. Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di Penulis Mawardi Janitra Editor Tisyrin Naufalty T Permasalahanproduk cacat menjadi hal yang sangat penting untuk segera diatasi karena dapat menimbulkan kerugian. Produk yang cacat adalah sumber utama pemborosan salah satu penyebabnya akibat proses produksi yang dijalankan tidak sesuai prosedur operasi seperti yang diamati pada salah satu perusahaan penghasil botol minuman sirup. Pada proses sterilisasi botol sering terjadi produk cacat As new technology continues to evolve, small-business owners must make key decisions regarding the need to change their existing production process. Although implementing a new production technology may enhance your operation over the long term, the process can pose challenges. Using new technology may even present disadvantages for your business. Expense Implementing new technology may drain the finances of a small business. If you need to finance the purchase of new production equipment, the additional debt load can create a heavy burden. You also need to consider the cost of reduced productivity while your workers learn how to operate the equipment and any associated new production processes. Depending on the nature of the equipment, you may need to make changes to or expand your facility to accommodate it. Resistance to Change If you've been using the same production processes for many years or employ a large number of veteran employees, a new production technology may not be welcomed with open arms. Any type of change can be met with resistance, especially by workers who are comfortable and set in their ways. Before implementing the change, it may be helpful to meet with your employees and demonstrate how the new technology can make their jobs easier in the long run. Job Loss Unfortunately, implementing new technology could mean the loss of jobs, especially when automated processes can perform the same work more cheaply and efficiently than humans. You may have to make the painful decision to let go long-term, loyal employees in favor of a new production process that allows you to remain competitive. Remaining employees may resent your actions or even fear they could be next, creating a reduction in morale throughout your company. Implementation and Maintenance Issues While implementing new production technology, there are bound to be "bugs" in the system that could even stop production for a period of time. A machine or process may not perform in the manner you need, and it may require additional tweaking to gain the necessary results. Even after everything is running efficiently, malfunctions may occur on occasion. Unless there's someone on your staff possessing the skills needed to make the corrections, you may need to spend additional time and money bringing in an expert.
PermasalahanUKM paling utama adalah minimnya modal usaha. Akibatnya, para pengusaha tidak bisa menaikkan jumlah produksinya untuk mencapai omzet lebih banyak. Ide bisnis baru untuk perluasan usaha pun kerap kali harus disingkirkan jauh-jauh karena permasalahan yang satu ini. Akar masalah ini sebenarnya sangatlah klasik.